Paulo Dybala mungkin bintang yang sedang berkembang di sepakbola Eropa tapi tidak adil membandingkannya dengan ikon Barcelona Lionel Messi, Ungkap Michael Laudrup.
Eksploitasi Dybala kepada Juventus sejak pindah dari Palermo pada tahun 2015 telah mendapatkan sambutan hangat, pemain berusia 24 tahun itu mencetak 44 gol Serie A di 84 pertandingan untuk Bianconeri. 17 gol di semua kompetisi musim ini menjadikannya salah satu prospek terpanas di Eropa, dengan banyak memberi label kepadanya sebagai pewaris tahta Messi dengan Argentina dan Barca. Mantan pemain Juve dan Barca Laudrup tidak setuju dengan pemikiran tersebut, karena dia yakin Messi adalah pemain sekali dalam satu generasi. "Dia berbakat," kata Laudrup kepada situs resmi http://agenbola108.net dan Omnisport. "Masalah yang saya pikirkan adalah dia berasal dari Argentina dan dia adalah pemain lain yang orang suka katakan bisa menjadi Messi berikutnya." "Tidak, tidak ada Messi berikutnya sekarang. Untuk melihat Messi berikutnya, kita harus menunggu, saya tidak berpikir saya akan melihat Messi berikutnya dalam hidup saya." "Anda tidak melihat pemain seperti itu setiap sepuluh tahun atau setiap 15 tahun. Mungkin kita harus menunggu 25, 30 tahun ataupun 50 tahun untuk melihat pemain lain seperti itu. Inilah standar yang biasa Anda gunakan." Katanya kepada situs http://judionlineterpopuler.bravesites.com. "Dybala berasal dari Argentina, dia berkaki kiri, dia tidak terlalu tinggi, seperti dia bergerak." "Tapi saya tidak berpikir itu menguntungkan dia, bahwa dia dibandingkan dengan Messi karena dia bukan Messi. Dia adalah pemain yang sangat berbakat, tapi dia tidak bisa seperti Messi."
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
ArchivesCategories |